Selasa, 27 September 2016

Peran Penting Kebudayaan Hindu, Budha, Islam, dan Modern bagi Indonesia



Indonesia adalah negara dengan beragam etnis dan budaya. Dari sabang sampai merauke memiliki keragaan budayanya masing-masing. Keragaman budaya ini tak terlepas dari pengaruh kebudayaan kebudayaan luar seperti kebudayaan Hindu, Budha, Islam, bahkan Modern. Maka untuk itu, dalam kesempatan ini saya akan menjelaskan tentang peranan penting kebudayaan Hindu, Budha, Islam dan Modern bagi keberlangsungan budaya dan kehidupan sosial masyarakat Indonesia.

   A.   Asal Usul dan Proses Masuknya Kebudayaan Hindu, Budha, Islam, dan Modern.
Kata budaya di ambil dari bahasa sansekerta yakni ‘buddhayah’, kata ini memiliki arti bahwa segala sesuatu yang ada hubungannya dengan akal serta budi manusia. Sedankan secara harfiah budaya adalah keseluruhan sikap dan pola perilaku serta pengetahuan yang merupakan suatau kebiasaan yang di wariskan serta dimiliki oleh suatu anggota atau keseluruhan masyarakat tertentu yang terus diturunkan ke generasi tertentu seiring berjalannya waktu. Sedangkan menurut KBBI budaya adalah sebuah pemikiran, adat-istiadat atau akal budi. Berikut penjabaran tentang berbagai macam budaya;
1.      Hindu.
Hindu merupakan suatu agama yang muncul kira-kira sekitar 500-200 SM.para ahli dari barat memandang hinduisme sebagai peleburan atau sintetis dari berbagai tradisi dan kebudayaan di India dengan pangkal yang beragam dan tanpa tokoh pendiri. Pangkal-pangkalnya meliputi Brahmanisme ( agama Weda kuno), agama-agama masa peradaban sungai indus, dan tradisi local yang popular. Hindu tumbuh berdampingan dengan agama Budha hingga abad ke-8. Dari India Utara sintesis Hindu berkembang ke selatan hingga sebagian Asia Tenggara.
Agama dan kebudayaan Hindu di perkirakan masuk ke Indonesia sekitar abad ke-IV. Ini ditandai dengan berdirinya kerajaraan Kutai dan Tarumanegara yang bercorak Hindu. Ada beberapa hipotesa mengenai asal usul masuknya agama beserta kebudayaan Hindu ke Indonesia, yaitu anatara lain sebagai berikut:
1.      Hipotesis Ksatria, diutarakan oleh Prof.Dr.Ir.J.L.Moens berpendapat bahwa yang membawa agama Hindu ke Indonesia adalah kaum ksatria atau golongan prajurit, karena adanya kekacauan politik/peperangan di India abad 4 - 5 M, maka prajurit yang kalah perang terdesak dan menyingkir ke Indonesia, bahkan diduga mendirikan kerajaan di Indonesia.
2.      Hipotesis Waisya, diutarakan oleh Dr.N.J.Krom, berpendapat bahwa agama Hindu masuk ke Indonesia dibawa oleh kaum pedagang yang datang untuk berdagang ke Indonesia, bahkan diduga ada yang menetap karena menikah dengan orang Indonesia.
3.      Hipotesis Brahmana, diutarakan oleh J.C.Vanleur berpendapat bahwa agama Hindu masuk ke Indonesia dibawa oleh kaum Brahmana karena hanyalah kaum Brahmana yang berhak mempelajari dan mengerti isi kitab suci Weda. Kedatangan Kaum Brahmana tersebut diduga karena undangan Penguasa/Kepala Suku di Indonesia atau sengaja datang untuk menyebarkan agama Hindu ke Indonesia.

 Kehadiran Agama Hindu ke Indonesia menandai berakhirnya zaman prasejarah di Indonesia. Ciri-ciri peralihan zaman pra sejarah adalah dengan di kenalnya tulisan. Hal ini di buktikan dari beberapa prasasti yang ditemukan yang berasal dari Kerajaan Tarumanegara yang menggunakan tulisan Pallawa, tulisan asli India. Ini membuktikan bahwa, agama Hindu masuk ke Indonesia dan mengakhiri masa prasejarah di Indonesia, memasuki masa sejarah.

2.      Budha.
Agama Buddha atau Buddhisme adalah sebuah agama nonteistik. Agama budha diperkirakan pertama kali muncul sekitar abad 563-SM di dataran india. Menurut tradisi Buddha, tokoh historis Buddha Siddharta Gautama dilahirkan dari suku Sakya pada awal masa Magadha (546–324 SM), di sebuah kota, selatan pegunungan Himalaya yang bernama Lumbini. Sekarang kota ini terletak di Nepal sebelah selatan. Ia juga dikenal dengan nama Sakyamuni (harafiah: orang bijak dari kaum Sakya").
Sebelum disebarkan di bawah perlindungan maharaja Asoka pada abad ke-3 SM, agama Buddha kelihatannya hanya sebuah fenomena kecil saja, dan sejarah peristiwa-peristiwa yang membentuk agama ini tidaklah banyak tercatat. Dua konsili (sidang umum) pembentukan dikatakan pernah terjadi, meski pengetahuan kita akan ini berdasarkan catatan-catatan dari kemudian hari. Konsili-konsili (juga disebut pasamuhan agung) ini berusaha membahas formalisasi doktrin-doktrin Buddhis, dan beberapa perpecahan dalam gerakan Buddha.
Ada beberapa hipotesis mengenai proses masuknya ajran dan kebudayaan Budha ke Indonesia, yaitu antara lain;
a.) Teori Brahmana (J.C. Van Leur)
    Dengan melihat unsur-unsur budaya India yang berpengaruh ke Indonesia, J.C. van Leur mengutarakan bahwa kaum brahmana sangat berperan dalam penyebaran agama dan kebudayaan Hindu ke Indonesia. Mereka datang atas undangan para penguasa Indonesia. Kaum brahmana di undang ke Indonesia untuk melakukan upacara khusus menjadikan seseorang menjadi pemeluk Hindu yang disebut vratyastoma.
b.) Teori Ksatria (F.D.K Bosch)
    F.D.K. Bosch menyatakan bahwa adanya raja-raja dari india yang datang menaklukan daerah-daerah tertentu di Indonesia telah mengakibatkan penghinduan penduduk setempat. Terhadap teori ksatria ini, van Leur mengajukann keberatan. menurutnya, jika memang raja-raja India pernah menaklukan daerah Indonesia, maka hal itu akan dicatat dalam sumber-sumber sejarah baik di India maupun di Indonesia. Raja-raja India biasanya membangun sebuah tugu kemenangan yang disebut jayastamba.
c.) Teori Waisya (N.J. Krom)
     Menurut N.J. Krom, golongan pedagang dari kasta Waisya merupakan golongan terbesar yang datang ke Indonesia. Mereka menetap di indonesia dan kemudian memegang peran penting dalam proses penyebaran kebudayaan India.
d.) Teori Sudra
     Teori ini menyatakan bahwa agama Hindu masuk ke Indonesia dibawa oleh kasta sudra. Mereka dtang ke Indonesia dengan tujuan mengubah kehidupan karena di India mereka hanya hidup sebagai pekerja kasar dan budak.
e.) Teori Campuran
      Teori ini beranggapan bahwa baik kaum brahmana, ksatria, para pedagang, maupun golongan sudra bersama-sama menyebarkan agama Hindu ke Indonesia sesuai dengan peran masing-masing.

Masuknya peradaban Budha ke Indonesia mengakibatkan terbentuknya kerajaan kerajaan bercorakan Budha. Kerjaan tersebut seperti Sriwijaya dan Mataram. Kerajaan tersebutpun meninggalkan berbagai peninggalan berharga seperti candi, prasasti dan lainnya.

3.      Islam.
Islam, adalah agama yang di bawa oleh Nabi Rasullullah Muhammad bin Abdullah SAW yang merupakan Nabi terakhir dalam ajaran islam. Wahyu yang mengawali pengankatan Rasul sekaligus terlahirnya agama islam terjadi pada tahun 622 Masehi di gua Hira Arab Saudi. Nabi Muhammad di lahirkan di Mekah pada tahun 12 Rabiul Awal Tahun Gajah (571 masehi). Ia dilahirkan ditengah-tengah suku Quraish pada zaman jahiliyah, dalam kehidupan suku-suku padang pasir yang suka berperang dan menyembah berhala. Nabi Muhammad dilahirkan dalam keadaan yatim, sebab ayahnya Abdullah wafat ketika ia masih berada di dalam kandungan.
Seiring berjalannya waktu, karena susah di terimanaya ajaran agama islam di Mekah pada waktu itu, maka Nabi Muhammad dan kaumnya melakukan hijrah ke Madinah. Hijrah ini mengawali bermulanya kalenderisasi Islam atau lebih di kenal dengan system kalender Hijriah.
Agama Islam masuk ke Indonesia dimulai dari daerah pesisir pantai, kemudian diteruskan ke daerah pedalaman oleh para ulama atau penyebar ajaran Islam. Mengenai kapan Islam masuk ke Indonesia dan siapa pembawanya terdapat beberapa teori yang mendukungnya. menurut Ahmad Mansur Suryanegara dalam bukunya yang berjudul Menemukan Sejarah, terdapat 3 teori yaitu teori Gujarat, teori Makkah dan teori Persia. Ketiga teori tersebut di atas memberikan jawaban tentang permasalah waktu masuknya Islam ke Indonesia, asal negara dan tentang pelaku penyebar atau pembawa agama Islam ke Nusantara.
Dalam proses perkembangan islam di Indonesia adapun terdapat beberapa orang yang merupakan tokoh penyebar ajaran islam yang berasal dari dalam Nusantara sendiri yang lebih di kenal dengan sebutan “Sunan”. Menurut sejarah sunan sunan tersebut antara lain Sunan Ampel, Sunan Bonang, Sunan Muria, Sunan Kalijaga, Sunan Gunung Jati, Sunan Giri, Sunan Kudus, Suan Drajat, dan Sunan Gresik. Ke-9 sunan tersebut sangat berperan penting dalam perkembangan ajaran islam di Indonesia. Bukti bukti kebudayaan islam banyak di temui di Indonesia dalam bentuk masjid dan lainnya.

4.      Budaya Modern.
Dapat dikatakan Budaya modern ini pertama kali di bawa oleh bangsa colonial yang datang menjajah di tanah Nusantara. Bangsa yang pertama kali tiba di Indonesia adalah Portugis. Keahlian bangsa Portugis dalam navigasi, pembuatan kapal dan persenjataan memungkinkan mereka untuk melakukan ekspedisi eksplorasi dan ekspansi. Dimulai dengan ekspedisi eksplorasi yang dikirim dari Malaka yang baru ditaklukkan dalam tahun 1512 untuk memperluas usaha misi Katolik Roma. Upaya pertama Portugis untuk menguasai kepulauan Indonesia adalah dengan menyambut tawaran kerjasama dari Kerajaan Sunda. Pada perkembangan selanjutnya, tanpa disadari oleh penduduk pribumi daerah itu oleh mereka dianggap sebagai daerah miliknya. Dengan leluasa mereka mengeksplorasi dan mengeksploitasi kekayaan yang ada di daerah baru itu.
Selain portugis, ada juga bangasa lain yang melakukan ekspansi dan kolonisasi di Indonesia, yaitu anatara lain Inggris, Spanyol, dan Belanda. Selain melakukan penjajahan dan eksploitasi di Indonesia, bangsa bangsa tersebut juga memiliki misi lainnya yang di kenal dengan sebutan Gold, Gospel, Glory. Gold adalah misi untuk mencari kekayaan di tanah jajahan, Gospel adalah misi penyebaran agama, dan Glory adalah misi untuk pencarian daerah kekuasaan (ekspansi wilayah). Budaya yang di bawa bangsa kolonialisme tersebut sangata berpengaruh dalam segi social masyarakat Indonesia. Hal ini juga dapat dilihat dari banyaknya peninggalan bernuansa kolonialisme seperti dalam segi arsitektur dan lainnya.
Puncak masuknya budaya modern di Indonesia dimulai dengan semakin berkembangnya kecanggihan teknologi yang memungkinkan suatu individu untuk mengetahui informasi dari dunia luar. Contoh perkemabangan teknologi tersebut anatara lain dengan ditemukannya media seperti saluran radio, satelit TV, saluran telephone, dan yang paling terbaru adalah internet. Media-media tersebut sangat mempengaruhi dalam masuknya budaya Modern di Indonesia.


    A.   Peran penting Kebudayaan Hindu, Budha, islam dan Modern Bagi Indonesia.
Setelah mengetahui tentang asal muasal dan sejarah masuknya berbagai kebudayaan ke Indonesia, sekarang kita akan masuk pada peran penting budaya-budaya tersebut bagi Indonesia dalam segi social masyarakat, ekonomi maupun kehidupan berpolitik.

       1.     Peran Penting Budaya Hindu-Budha Bagi Indonesia.
Datangnya agama Hindu dan Buddha ke Indonesia membawa pengaruh terhadap semua aspek kehidupan bangsa Indonesia, yakni terjadinya perubahan perubahan menurut pola Hindu Buddha. Perubahan-perubahan tersebut mencakup bidang:

a.      Agama
Ketika memasuki zaman sejarah, masyarakat indonesia menganut kepercayaan animisme dan dinamisme. Masyarakat mulai menerima kepercayaan baru, yaitu agama Hindu-Budha sejak berinteraksi dengan orang-orang India. Meskipun demikian, kepercayaan asli tidak hilang akibat tergeser oleh agama Hindhu dan Buddha. Budaya baru tersebut membawa perubahan pada kehidupan keagamaan, misalnya dalam hal tata cara krama, upacara-upacara pemujaan dan bentuk tempat peribadatan.

b.      Pemerintahan
Sistem pemerintahan kerajaan dikenalkan oleh orang-orang India. Dalam sistem ini kelompok-kelompok kecil masyarakat bersatu dengan kepemilikan wilayah yang luas. Kepala suku yang terbaik dan terkuat berhak atas tampuk kekuasaan kerajaan. Oleh karena itu lahir kerajaan-kerajaan Hindu dan Buddha seperti Sriwijaya, Singasari, Mataram Kuno, Kutai, Tarumanegara, dan lain-lain. Sistem pemerintahan mengikuti pola dari India yaitu kerajaan, dimana kekuasaan dipegang oleh raja dan bersifat turun temurun. Pergantian penguasaan berdasarkan keturunan.
Sebelum masuknya pengaruh Hindu-Buddha, bangsa Indonesia telah mengenal sistem pemerintahan. Sistem pemerintahan kepala suku berlangsung secara demokratis, yaitu salah seorang kepala suku merupakan pemimpin yang dipilih dari kelompok sukunya, karena memiliki kelebihan dari anggota kelornpok suku lainnya. Akan tetapi, setelah masuknya pengaruh Hindu-Buddha, tata pemerintahan disesuaikan dengan sistem kepala pemerintahan yang berkembang di India. Seorang kepala pemerintahaii bukan lagi seorang kepala suku, melainkan seorang raja, yang memerintah wilayah kerajaannya secara turun-temurun (Bukan lagi ditentukan oleh kemampuan, melainkan oleh keturunan).

c.       Arsitektur dan Seni Budaya
Pengaruh Hindhu Buddha dalam bidang seni dan budaya dapat dilihat dari penyelenggaraan upacara keagamaan seperti : seni tari, seni sastra, sesaji, dan arsitektur pada bangunan candi dan seni relief. Salah satu tradsi megalitikum adalah punden berudak. Tradisi tersebut berpadu dengan budaya India yang mengilhami perbuatan bangunan candi. Jika kita memperhatikan candi borobudur, akan terlihat bahwa bangunannya beberbentuk limas yang berundak-undak. Hal ini menjadi bukti adanya paduan budaya India-Indonesia.

d.      Bahasa dan Ilmu  Pengetahuan
Kerajaan-kerajaan Hindu-Budha di Indonesia meninggalkan beberapa prasasti besar berhuruf pallawa dan berbahasa Sanskerta. Di kenalnya sistem pengetahuan yaitu seperti huruf pallawa dan bahasa Sansekerta menjadi pembuka jalan bagi perkembangan ilmu dan pengetahuan. Para Brahmana berperan sebagai rohaniawan sekaligus ilmuwan.

Dalam perkembangan selanjutnya bahkan hingga saat ini, bahasa Indonesia memperkaya diri dengan bahasa sanskerta itu. Kalimat atau kata-kata bahasa Indonesia yang merupakan hasil serapan dari bahasa sanskerta yaitu Pancasila, Dasa Dharma, Kartika Eka Paksi, Parasamya Purnakarya Nugraha, dsb.

e.       Sastra
Berkembangnya pengaruh India di Indonesia membawa kemajuan besar dalam bidang sastra. Bahasa Sanskerta sangat besar pengaruhnya terhadap perkembangan sastra Indonesia. Prasasti-prasasti awal menunjukkan pengaruh Hindu-Buddha di Indonesia, seperti yang ditemukan di Kalimantan Timur, Sriwijaya, Jawa Barat, Jawa Tengah. Prasasti itu ditulis dalam bahasa Sanskerta dan huruf Pallawa. Karya sastra terkenal yang mereka bawa adalah kitab Ramayan dan Mahabarata. Adanya kitab-kitab itu memacu para pujangga Indonesia untuk menghasilkan karya sendiri. Karya-karya sastra yang muncul di Indonesia:

a.      Arjunawiwaha, karya Mpu Kanwa yang disusun pada masa pemerintahan Airlangga.
b.      Sotasoma, karya Mpu Tantular
c.      Bharatayudha, karya Mpu Sedah dan Mpu Panuluh disusun pada aman kerajaan Kediri.
d.      Gatotkacasraya, karya Mpu Panuluh disusun pada aman kerajaan Kediri.
e.      Arjuna Wijaya dan Sutasoma, karya Mpu Tantular yang disusun pada aman kerajaan Majapahit.
f.       Negarakertagama, karya Mpu Prapanca disusun pada aman kerajaan Majapahit.
g.      Wretta Sancaya dan Lubdhaka, karya Mpu Tanakung yang disusun pada aman kerajaan Majapahit.

f.       Bidang Sosial
Sebelum masuk pengaruh Hindhu dan Buddha, stratifikasi sosial didasarkan pada profesi. Namun setelah masuk pengaruh Hindhu dan Buddha, sistem stratifikasi mengikuti pola dari india yaitu pembagian masyarakat berdasarkan sistem kasta.

g.      Kalender
Diadopsinya sistem kalender atau penanggalan India di Indonesia merupakan wujud dari akulturasi, yaitu dengan penggunaan tahun Saka. Di samping itu, juga ditemukan Candra Sangkala atau kronogram dalam usaha memperingati peristiwa dengan tahun atau kalender Saka. Candra Sangkala adalah angka huruf berupa susunan kalimat atau gambaran kata. Bila berupa gambar harus dapat diartikan ke dalam bentuk kalimat.

h.      Seni Rupa/Seni Lukis
Unsur seni rupa atau seni lukis India telah masuk ke Indonesia. Hal ini terbukti dengan telah ditemukannya area Buddha berlanggam Gandara di kota Bangun, Kutai. Juga patung Buddha berlanggam Amarawati ditemu-kan di Sikendeng (Sulawesi Selatan). Seni rupa India pada Candi Borobudur ada pada relief-relief ceritera Sang Buddha Gautama. Relief pada Candi Borobudur pada umumnya lebih menunjukkan suasana alam Indonesia, terlihat dengan adanya lukisan rumah panggung dan hiasan burung merpati. Di samping itu, juga terdapat hiasan perahu bercadik. Lukisan-lukisan tersebut merupakan lukisan asli Indonesia, karena lukisan seperti itu tidak pernah ditemukan pada candi-candi yang ada di India. Juga relief Candi Prambanan yang memuat ceritera Ramayana.

       2.     Peran Penting Budaya Islam Bagi Indonesia.
Budaya islam sangat berperan penting dalam pembentukan karakteristik negara Indonesia yang mayoritas beragama islam. Peranan budaya islam terhadap Indonesia meliputi bernbagai macam hal seperti segi keagamaan, budaya social masyarakat, perekonomian, dan lain sebagainya. Peranan peranan tersebut sebagai berikut:

a.      Keagamaan.
Dalam segi keagamaan, dapat di katakan agama islam sangat berpengaruh di Indonesia. Hal ini dapat di buktikan dengan banyaknya pemeluk agama islam di Indonesia. Dari awal kemunculannya sekitar abad ke-7 Masehi, agama islam sangat muda di terima di kalangan masyarakat Indnesia. Selain karena tidak mengenal system kasta, bentuk penyebaran agama islam yang fleksibel menjadi sebab mudahnya penyebaran agama tersebut.
Peran penting bentuk budaya keagamaan islam bagi Indonesia yaitu sperti pembentukan akhlak mulia, pengejaran budi pekerti luhur, pendidikan dalam bentuk pesantren, kedekatan dengan tuhan, dan sebagainya yang berujung pada pembentukan moral bangsa.

b.      Pendidikan.
Dalam konteks individu, pendidikan termasuk salah satu kebutuhan asasi manusia. Sebab, ia menjadi jalan yang lazim untuk memperoleh pengetahuan atau ilmu. Sedangkan ilmu akan menjadi unsur utama penopang kehidupannya. Oleh karena itu, Islam tidak saja mewajibkan manusia untuk menuntut ilmu, bahkan memberi dorongan serta arahan agar dengan ilmu itu manusia dapat menemukan kebenaran hakiki dan mendayagunakan ilmunya di atas jalan kebenaran itu.
Sistem pendidikan islam selain berperan dalam menjunjung tinggi ilmu pengetahuan dan akhlak, sistem ini juga membantu dalam pembentukan moral bangsa yang kedepannya dapat membantu dalam meningkatkan mutu dan kemajuan bangsa Indonesia.

c.        Social Masyarakat.
Kadalam kegiatan social masyarakat Indonesia, dapat di katakana budaya islam adalah corak utama dala kegiatan tersebut. Hal ini dapat di lihat dari budaya berpakaian sehari-hari, tutur kata, bahkan hal kecil seperti budaya makan dan minum.

d.       Pemerintahan dan Politik.
Peranan agama islam dalam bidang pemerintahan dan politik dapat di katakana cukup signifikan. Peran penting agama islam dalam bidang pemerintah bisa kita lihat pada rancangan piagam Jakarta sila pertama yang berbunyi, “Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan Syari’at islam bagi pemeluknya”. Ini menjadi bukti besar bahwa islam sangat berperan dalam bidang pemerintahan.
Dalam skala politik, islam merambah dalam bentuk-bentuk partai yang berlandaskan asas keagamaan dan syari’at islam. Partai-partai tersebut seperti PKS, PBB, MASYUMI, dan masih banyak lagi.

e.       Ekonomi.
Indonesia adalah negara yang menganut sistem Demokrasi Ekonomi. Sistem Demokrasi Ekonomi adalah sistem perekonomian yang berasaskan Pancasila. Meskipun sekarang sistem ekonomi Indonesia mengalami pencampuran budaya dengan sistem ekonomi dari luar seperti liberal, islam juga mempunyai peran dalam kegiatan ekonomi Indonesia.
Dapat kita ketahui bahwa islam adalah bentuk agama dan kebudayaan yang fleksibel dan bahakan merambat sampai ke sendi-sendi perekonomian masyarakat dan negara. Hal ini dapat kita lihat pada peranan hari-hari besar islam dalam mempengaruhi arus ekonomi pasar. Sebagai contohnya yaitu saat datangnya bulan puasa yang mengakibatkan lonjakan harga di pasar. Adapun peran lain islam seperti merambatnya sistem ekonomi syari’ah islam dalam bidang-bidang perbankan.

        3.     Peran Penting Budaya Modern bagi Indonesia.
Semakin bertambahnya waktu, perkembangan budaya modern semakin menjamur di seluruh dunia, tak terkecuali Indonesia. Berkembangnya budaya modern di Indonesia membawa dampak besar dalam aspek-aspek kehidupan masyarakat. Dampak tersebut dapat berupa dampak positif maupun negative. Maka dari itu di bawah ini saya akan menjelaskan peran dan dampak budaya modern bagi Indonesia.

a.      Peran Positif Budaya Modern bagi Indonesia.
Ada beberapa peran positif budaya modern bagi Indonesia, peran-peran tersebut sebagai berikut.

Ø  Budaya modern sangat berperan dalam kemajuan sistem pendidikan Indonesia. Denga semakin berkembangnya teknologi seperti computer dan internet siswa dan guru akan lebih fleksibel dalam melaksanakan proses belajar mengajar.
Ø  Dalam segi social, budaya modern semakin mempermudah proses sosialisasi antar masyarakat. Dengan berkembangnya media-media seperti telephom gengam (HP), Internet, dan bahkan media social sangat membantu masyarakat dalam proses interaksi social sehari-hari.
Ø  Dengan semakin majunya teknologi yang merambah ke Indonesia, budaya  modern pun semakin berkembang di indonesia bahkan dalam segi pemerintah, contohnya dalam bentuk layanan masyarakat yang sudah berbasis online.
Ø  Dalam segi perekonomian Indonesia, budaya modern dalam bentuk kemajuan teknologi sangat membantu pada proses perekonomian masyarakat sehari-hari yang di tandai dengan maraknya pasar online.
Ø  Budaya modern pun sangat berperan dalam kemajuan Indonesia dalam bidang pembangunan dan arsiektur. Ini di tandai dengan modernisasi tempat-tempat pelayanan masyarakat, tempat-tempat umum, perkantoran baik dalam segi konstruksi, pengerjaan, maupun desain arsitektur.

b.      Dampak Negatif dari Peran Budaya Modern bagi Indonesia.
Budaya modern tak hanya membawa dampak positif bagi Indonesia, tetapi budaya tersebutpun membawa berbagai dampak negative bagi kehidupan masyarakat Indonesia. Contohnya sebagai berikut;

Ø  Merambahnya pasar online mengakibatkan terpuruknya pedagang kecil dan semakin rendahnya kegiatan social di pasar.
Ø  Maraknya game-game online mengakibatkan pengikisan budaya asli Indonesia yang berakibat pada anak-anak yang sudah tidak lagi mengenal permainan tradisionalnya.
Ø  Terjadinya pengikisan budaya dalam segi kesenian yang berakibat pada kurangnya minat remaja terhadap cabang seni daerah seperti music tradisional dan tari tradisional di karenakan remaja lebih memilih untuk mengikuti tren budaya modern.
Ø  Penurunan moral anak yang disebabkan mudahnya mengakses konten dewasa di media online.
Ø  Semakin bnyaknya tontonan TV yang tidak mendidik.
Ø  Semakin maraknya media social yang secara tidak langsung mengurangi interaksi sesame individu di kalangan masyarakat.

  B.   Penutup.
     1.     Kesimpulan.
Berbagai macam budaya yag masuk ke Indonesia membawa perananya masing-masing bagi keberlangsungan kegiatan masyarakat Indonesia. Di samping hal itu, kita sebagai masyarakat Indonesiaharus bisa mempertahankan budaya asli kita yang penuh dengan keharmonisan. Kita harus bisa memilah mana saja yang dapat membawa keuntungan dengan tidak mengesampingkan asas-asas budaya negara Indonesia dan masan saja yang bisa merugikan kita sebagai individu atau dalam skala masyarakat maupun bangsa dan negara.

2.     Sumber