Indonesia adalah negara dengan beragam etnis dan budaya.
Dari sabang sampai merauke memiliki keragaan budayanya masing-masing. Keragaman
budaya ini tak terlepas dari pengaruh kebudayaan kebudayaan luar seperti
kebudayaan Hindu, Budha, Islam, bahkan Modern. Maka untuk itu, dalam kesempatan
ini saya akan menjelaskan tentang peranan penting kebudayaan Hindu, Budha,
Islam dan Modern bagi keberlangsungan budaya dan kehidupan sosial masyarakat
Indonesia.
A.
Asal Usul dan Proses Masuknya Kebudayaan Hindu, Budha,
Islam, dan Modern.
Kata
budaya di ambil dari bahasa sansekerta yakni ‘buddhayah’, kata ini memiliki arti bahwa segala sesuatu yang ada
hubungannya dengan akal serta budi manusia. Sedankan secara harfiah budaya adalah keseluruhan sikap dan
pola perilaku serta pengetahuan yang merupakan suatau kebiasaan yang di
wariskan serta dimiliki oleh suatu anggota atau keseluruhan masyarakat tertentu
yang terus diturunkan ke generasi tertentu seiring berjalannya waktu. Sedangkan
menurut KBBI budaya adalah sebuah pemikiran,
adat-istiadat atau akal budi. Berikut penjabaran tentang berbagai macam budaya;
Hindu merupakan suatu agama yang muncul kira-kira sekitar
500-200 SM.para ahli dari barat memandang hinduisme sebagai peleburan atau
sintetis dari berbagai tradisi dan kebudayaan di India dengan pangkal yang
beragam dan tanpa tokoh pendiri. Pangkal-pangkalnya meliputi Brahmanisme (
agama Weda kuno), agama-agama masa peradaban sungai indus, dan tradisi local yang
popular. Hindu tumbuh berdampingan dengan agama Budha hingga abad ke-8. Dari India
Utara sintesis Hindu berkembang ke selatan hingga sebagian Asia Tenggara.
Agama
dan kebudayaan Hindu di perkirakan masuk ke Indonesia sekitar abad ke-IV. Ini ditandai
dengan berdirinya kerajaraan Kutai dan Tarumanegara yang bercorak Hindu. Ada
beberapa hipotesa mengenai asal usul masuknya agama beserta kebudayaan Hindu ke
Indonesia, yaitu anatara lain sebagai berikut:
1.
Hipotesis
Ksatria, diutarakan oleh
Prof.Dr.Ir.J.L.Moens berpendapat bahwa yang membawa agama Hindu ke Indonesia
adalah kaum ksatria atau golongan prajurit, karena adanya kekacauan
politik/peperangan di India abad 4 - 5 M, maka prajurit yang kalah perang
terdesak dan menyingkir ke Indonesia, bahkan diduga mendirikan kerajaan di
Indonesia.
2.
Hipotesis
Waisya, diutarakan oleh Dr.N.J.Krom,
berpendapat bahwa agama Hindu masuk ke Indonesia dibawa oleh kaum pedagang yang
datang untuk berdagang ke Indonesia, bahkan diduga ada yang menetap karena menikah
dengan orang Indonesia.
3.
Hipotesis Brahmana,
diutarakan oleh J.C.Vanleur berpendapat bahwa agama Hindu masuk ke Indonesia
dibawa oleh kaum Brahmana karena hanyalah kaum Brahmana yang berhak mempelajari
dan mengerti isi kitab suci Weda. Kedatangan Kaum Brahmana tersebut diduga
karena undangan Penguasa/Kepala Suku di Indonesia atau sengaja datang untuk
menyebarkan agama Hindu ke Indonesia.
Kehadiran Agama Hindu ke Indonesia menandai
berakhirnya zaman prasejarah di Indonesia. Ciri-ciri peralihan zaman pra
sejarah adalah dengan di kenalnya tulisan. Hal ini di buktikan dari beberapa
prasasti yang ditemukan yang berasal dari Kerajaan Tarumanegara yang
menggunakan tulisan Pallawa, tulisan asli India. Ini membuktikan bahwa, agama
Hindu masuk ke Indonesia dan mengakhiri masa prasejarah di Indonesia, memasuki
masa sejarah.
Agama Buddha
atau Buddhisme adalah sebuah
agama nonteistik. Agama budha diperkirakan pertama kali muncul sekitar abad 563-SM
di dataran india. Menurut tradisi Buddha, tokoh historis
Buddha Siddharta Gautama dilahirkan dari suku Sakya pada awal masa Magadha
(546–324 SM), di sebuah kota, selatan pegunungan Himalaya yang bernama Lumbini.
Sekarang kota ini terletak di Nepal sebelah selatan. Ia juga dikenal dengan
nama Sakyamuni (harafiah: orang bijak dari kaum Sakya").
Sebelum
disebarkan di bawah perlindungan maharaja Asoka pada abad ke-3 SM, agama Buddha
kelihatannya hanya sebuah fenomena kecil saja, dan sejarah peristiwa-peristiwa
yang membentuk agama ini tidaklah banyak tercatat. Dua konsili (sidang umum)
pembentukan dikatakan pernah terjadi, meski pengetahuan kita akan ini berdasarkan
catatan-catatan dari kemudian hari. Konsili-konsili (juga disebut pasamuhan
agung) ini berusaha membahas formalisasi doktrin-doktrin Buddhis, dan beberapa
perpecahan dalam gerakan Buddha.
Ada
beberapa hipotesis mengenai proses masuknya ajran dan kebudayaan Budha ke
Indonesia, yaitu antara lain;
a.) Teori
Brahmana (J.C. Van Leur)
Dengan melihat unsur-unsur budaya India yang berpengaruh ke Indonesia, J.C. van Leur mengutarakan bahwa kaum brahmana sangat berperan dalam penyebaran agama dan kebudayaan Hindu ke Indonesia. Mereka datang atas undangan para penguasa Indonesia. Kaum brahmana di undang ke Indonesia untuk melakukan upacara khusus menjadikan seseorang menjadi pemeluk Hindu yang disebut vratyastoma.
b.) Teori Ksatria (F.D.K Bosch)
F.D.K. Bosch menyatakan bahwa adanya raja-raja dari india yang datang menaklukan daerah-daerah tertentu di Indonesia telah mengakibatkan penghinduan penduduk setempat. Terhadap teori ksatria ini, van Leur mengajukann keberatan. menurutnya, jika memang raja-raja India pernah menaklukan daerah Indonesia, maka hal itu akan dicatat dalam sumber-sumber sejarah baik di India maupun di Indonesia. Raja-raja India biasanya membangun sebuah tugu kemenangan yang disebut jayastamba.
c.) Teori Waisya (N.J. Krom)
Menurut N.J. Krom, golongan pedagang dari kasta Waisya merupakan golongan terbesar yang datang ke Indonesia. Mereka menetap di indonesia dan kemudian memegang peran penting dalam proses penyebaran kebudayaan India.
d.) Teori Sudra
Teori ini menyatakan bahwa agama Hindu masuk ke Indonesia dibawa oleh kasta sudra. Mereka dtang ke Indonesia dengan tujuan mengubah kehidupan karena di India mereka hanya hidup sebagai pekerja kasar dan budak.
e.) Teori Campuran
Teori ini beranggapan bahwa baik kaum brahmana, ksatria, para pedagang, maupun golongan sudra bersama-sama menyebarkan agama Hindu ke Indonesia sesuai dengan peran masing-masing.
Dengan melihat unsur-unsur budaya India yang berpengaruh ke Indonesia, J.C. van Leur mengutarakan bahwa kaum brahmana sangat berperan dalam penyebaran agama dan kebudayaan Hindu ke Indonesia. Mereka datang atas undangan para penguasa Indonesia. Kaum brahmana di undang ke Indonesia untuk melakukan upacara khusus menjadikan seseorang menjadi pemeluk Hindu yang disebut vratyastoma.
b.) Teori Ksatria (F.D.K Bosch)
F.D.K. Bosch menyatakan bahwa adanya raja-raja dari india yang datang menaklukan daerah-daerah tertentu di Indonesia telah mengakibatkan penghinduan penduduk setempat. Terhadap teori ksatria ini, van Leur mengajukann keberatan. menurutnya, jika memang raja-raja India pernah menaklukan daerah Indonesia, maka hal itu akan dicatat dalam sumber-sumber sejarah baik di India maupun di Indonesia. Raja-raja India biasanya membangun sebuah tugu kemenangan yang disebut jayastamba.
c.) Teori Waisya (N.J. Krom)
Menurut N.J. Krom, golongan pedagang dari kasta Waisya merupakan golongan terbesar yang datang ke Indonesia. Mereka menetap di indonesia dan kemudian memegang peran penting dalam proses penyebaran kebudayaan India.
d.) Teori Sudra
Teori ini menyatakan bahwa agama Hindu masuk ke Indonesia dibawa oleh kasta sudra. Mereka dtang ke Indonesia dengan tujuan mengubah kehidupan karena di India mereka hanya hidup sebagai pekerja kasar dan budak.
e.) Teori Campuran
Teori ini beranggapan bahwa baik kaum brahmana, ksatria, para pedagang, maupun golongan sudra bersama-sama menyebarkan agama Hindu ke Indonesia sesuai dengan peran masing-masing.
Masuknya
peradaban Budha ke Indonesia mengakibatkan terbentuknya kerajaan kerajaan
bercorakan Budha. Kerjaan tersebut seperti Sriwijaya dan Mataram. Kerajaan
tersebutpun meninggalkan berbagai peninggalan berharga seperti candi, prasasti
dan lainnya.
Islam, adalah
agama yang di bawa oleh Nabi Rasullullah Muhammad bin Abdullah SAW yang
merupakan Nabi terakhir dalam ajaran islam. Wahyu yang mengawali pengankatan
Rasul sekaligus terlahirnya agama islam terjadi pada tahun 622 Masehi di gua
Hira Arab Saudi. Nabi Muhammad di lahirkan di Mekah pada tahun 12
Rabiul Awal Tahun Gajah (571 masehi). Ia dilahirkan ditengah-tengah suku
Quraish pada zaman jahiliyah, dalam kehidupan suku-suku padang pasir yang suka
berperang dan menyembah berhala. Nabi Muhammad dilahirkan dalam keadaan yatim,
sebab ayahnya Abdullah wafat ketika ia masih berada di dalam kandungan.
Seiring
berjalannya waktu, karena susah di terimanaya ajaran agama islam di Mekah pada
waktu itu, maka Nabi Muhammad dan kaumnya melakukan hijrah ke Madinah. Hijrah
ini mengawali bermulanya kalenderisasi Islam atau lebih di kenal dengan system
kalender Hijriah.
Agama
Islam masuk ke Indonesia dimulai dari daerah pesisir pantai, kemudian
diteruskan ke daerah pedalaman oleh para ulama atau penyebar ajaran Islam.
Mengenai kapan Islam masuk ke Indonesia dan siapa pembawanya terdapat beberapa
teori yang mendukungnya. menurut Ahmad Mansur Suryanegara dalam bukunya yang
berjudul Menemukan Sejarah, terdapat 3 teori yaitu teori Gujarat, teori Makkah
dan teori Persia. Ketiga teori tersebut di atas memberikan jawaban tentang
permasalah waktu masuknya Islam ke Indonesia, asal negara dan tentang pelaku
penyebar atau pembawa agama Islam ke Nusantara.
Dalam
proses perkembangan islam di Indonesia adapun terdapat beberapa orang yang
merupakan tokoh penyebar ajaran islam yang berasal dari dalam Nusantara sendiri
yang lebih di kenal dengan sebutan “Sunan”. Menurut sejarah sunan sunan
tersebut antara lain Sunan Ampel, Sunan Bonang, Sunan Muria, Sunan Kalijaga,
Sunan Gunung Jati, Sunan Giri, Sunan Kudus, Suan Drajat, dan Sunan Gresik. Ke-9
sunan tersebut sangat berperan penting dalam perkembangan ajaran islam di
Indonesia. Bukti bukti kebudayaan islam banyak di temui di Indonesia dalam
bentuk masjid dan lainnya.
Dapat
dikatakan Budaya modern ini pertama kali di bawa oleh bangsa colonial yang
datang menjajah di tanah Nusantara. Bangsa yang pertama kali tiba di Indonesia
adalah Portugis. Keahlian bangsa Portugis dalam navigasi, pembuatan kapal dan
persenjataan memungkinkan mereka untuk melakukan ekspedisi eksplorasi dan
ekspansi. Dimulai dengan ekspedisi eksplorasi yang dikirim dari Malaka yang
baru ditaklukkan dalam tahun 1512 untuk memperluas usaha misi Katolik Roma.
Upaya pertama Portugis untuk menguasai kepulauan Indonesia adalah dengan
menyambut tawaran kerjasama dari Kerajaan Sunda. Pada perkembangan selanjutnya,
tanpa disadari oleh penduduk pribumi daerah itu oleh mereka dianggap sebagai
daerah miliknya. Dengan leluasa mereka mengeksplorasi dan mengeksploitasi
kekayaan yang ada di daerah baru itu.
Selain portugis,
ada juga bangasa lain yang melakukan ekspansi dan kolonisasi di Indonesia,
yaitu anatara lain Inggris, Spanyol, dan Belanda. Selain melakukan penjajahan
dan eksploitasi di Indonesia, bangsa bangsa tersebut juga memiliki misi lainnya
yang di kenal dengan sebutan Gold,
Gospel, Glory. Gold adalah misi
untuk mencari kekayaan di tanah jajahan, Gospel
adalah misi penyebaran agama, dan Glory
adalah misi untuk pencarian daerah kekuasaan (ekspansi wilayah). Budaya yang di
bawa bangsa kolonialisme tersebut sangata berpengaruh dalam segi social masyarakat
Indonesia. Hal ini juga dapat dilihat dari banyaknya peninggalan bernuansa
kolonialisme seperti dalam segi arsitektur dan lainnya.
Puncak masuknya
budaya modern di Indonesia dimulai dengan semakin berkembangnya kecanggihan
teknologi yang memungkinkan suatu individu untuk mengetahui informasi dari
dunia luar. Contoh perkemabangan teknologi tersebut anatara lain dengan
ditemukannya media seperti saluran radio, satelit TV, saluran telephone, dan
yang paling terbaru adalah internet. Media-media tersebut sangat mempengaruhi
dalam masuknya budaya Modern di Indonesia.
A.
Peran
penting Kebudayaan Hindu, Budha, islam dan Modern Bagi Indonesia.
Setelah
mengetahui tentang asal muasal dan sejarah masuknya berbagai kebudayaan ke
Indonesia, sekarang kita akan masuk pada peran penting budaya-budaya tersebut
bagi Indonesia dalam segi social masyarakat, ekonomi maupun kehidupan
berpolitik.
1.
Peran
Penting Budaya Hindu-Budha Bagi Indonesia.
Datangnya
agama Hindu dan Buddha ke Indonesia membawa pengaruh terhadap semua aspek
kehidupan bangsa Indonesia, yakni terjadinya perubahan perubahan menurut pola
Hindu Buddha. Perubahan-perubahan tersebut mencakup bidang:
a. Agama
Ketika memasuki zaman sejarah, masyarakat indonesia menganut kepercayaan animisme dan dinamisme. Masyarakat mulai menerima kepercayaan baru, yaitu agama Hindu-Budha sejak berinteraksi dengan orang-orang India. Meskipun demikian, kepercayaan asli tidak hilang akibat tergeser oleh agama Hindhu dan Buddha. Budaya baru tersebut membawa perubahan pada kehidupan keagamaan, misalnya dalam hal tata cara krama, upacara-upacara pemujaan dan bentuk tempat peribadatan.
Ketika memasuki zaman sejarah, masyarakat indonesia menganut kepercayaan animisme dan dinamisme. Masyarakat mulai menerima kepercayaan baru, yaitu agama Hindu-Budha sejak berinteraksi dengan orang-orang India. Meskipun demikian, kepercayaan asli tidak hilang akibat tergeser oleh agama Hindhu dan Buddha. Budaya baru tersebut membawa perubahan pada kehidupan keagamaan, misalnya dalam hal tata cara krama, upacara-upacara pemujaan dan bentuk tempat peribadatan.
b. Pemerintahan
Sistem pemerintahan kerajaan dikenalkan oleh orang-orang India. Dalam sistem ini kelompok-kelompok kecil masyarakat bersatu dengan kepemilikan wilayah yang luas. Kepala suku yang terbaik dan terkuat berhak atas tampuk kekuasaan kerajaan. Oleh karena itu lahir kerajaan-kerajaan Hindu dan Buddha seperti Sriwijaya, Singasari, Mataram Kuno, Kutai, Tarumanegara, dan lain-lain. Sistem pemerintahan mengikuti pola dari India yaitu kerajaan, dimana kekuasaan dipegang oleh raja dan bersifat turun temurun. Pergantian penguasaan berdasarkan keturunan.
Sistem pemerintahan kerajaan dikenalkan oleh orang-orang India. Dalam sistem ini kelompok-kelompok kecil masyarakat bersatu dengan kepemilikan wilayah yang luas. Kepala suku yang terbaik dan terkuat berhak atas tampuk kekuasaan kerajaan. Oleh karena itu lahir kerajaan-kerajaan Hindu dan Buddha seperti Sriwijaya, Singasari, Mataram Kuno, Kutai, Tarumanegara, dan lain-lain. Sistem pemerintahan mengikuti pola dari India yaitu kerajaan, dimana kekuasaan dipegang oleh raja dan bersifat turun temurun. Pergantian penguasaan berdasarkan keturunan.
Sebelum masuknya
pengaruh Hindu-Buddha, bangsa Indonesia telah mengenal sistem pemerintahan.
Sistem pemerintahan kepala suku berlangsung secara demokratis, yaitu salah
seorang kepala suku merupakan pemimpin yang dipilih dari kelompok sukunya,
karena memiliki kelebihan dari anggota kelornpok suku lainnya. Akan tetapi,
setelah masuknya pengaruh Hindu-Buddha, tata pemerintahan disesuaikan dengan sistem
kepala pemerintahan yang berkembang di India. Seorang kepala pemerintahaii
bukan lagi seorang kepala suku, melainkan seorang raja, yang memerintah wilayah
kerajaannya secara turun-temurun (Bukan lagi ditentukan oleh kemampuan,
melainkan oleh keturunan).
c. Arsitektur dan Seni Budaya
Pengaruh Hindhu Buddha dalam bidang seni dan budaya dapat dilihat dari penyelenggaraan upacara keagamaan seperti : seni tari, seni sastra, sesaji, dan arsitektur pada bangunan candi dan seni relief. Salah satu tradsi megalitikum adalah punden berudak. Tradisi tersebut berpadu dengan budaya India yang mengilhami perbuatan bangunan candi. Jika kita memperhatikan candi borobudur, akan terlihat bahwa bangunannya beberbentuk limas yang berundak-undak. Hal ini menjadi bukti adanya paduan budaya India-Indonesia.
Pengaruh Hindhu Buddha dalam bidang seni dan budaya dapat dilihat dari penyelenggaraan upacara keagamaan seperti : seni tari, seni sastra, sesaji, dan arsitektur pada bangunan candi dan seni relief. Salah satu tradsi megalitikum adalah punden berudak. Tradisi tersebut berpadu dengan budaya India yang mengilhami perbuatan bangunan candi. Jika kita memperhatikan candi borobudur, akan terlihat bahwa bangunannya beberbentuk limas yang berundak-undak. Hal ini menjadi bukti adanya paduan budaya India-Indonesia.
d. Bahasa dan Ilmu Pengetahuan
Kerajaan-kerajaan Hindu-Budha di Indonesia meninggalkan beberapa prasasti besar berhuruf pallawa dan berbahasa Sanskerta. Di kenalnya sistem pengetahuan yaitu seperti huruf pallawa dan bahasa Sansekerta menjadi pembuka jalan bagi perkembangan ilmu dan pengetahuan. Para Brahmana berperan sebagai rohaniawan sekaligus ilmuwan.
Dalam perkembangan selanjutnya bahkan hingga saat ini, bahasa Indonesia memperkaya diri dengan bahasa sanskerta itu. Kalimat atau kata-kata bahasa Indonesia yang merupakan hasil serapan dari bahasa sanskerta yaitu Pancasila, Dasa Dharma, Kartika Eka Paksi, Parasamya Purnakarya Nugraha, dsb.
Kerajaan-kerajaan Hindu-Budha di Indonesia meninggalkan beberapa prasasti besar berhuruf pallawa dan berbahasa Sanskerta. Di kenalnya sistem pengetahuan yaitu seperti huruf pallawa dan bahasa Sansekerta menjadi pembuka jalan bagi perkembangan ilmu dan pengetahuan. Para Brahmana berperan sebagai rohaniawan sekaligus ilmuwan.
Dalam perkembangan selanjutnya bahkan hingga saat ini, bahasa Indonesia memperkaya diri dengan bahasa sanskerta itu. Kalimat atau kata-kata bahasa Indonesia yang merupakan hasil serapan dari bahasa sanskerta yaitu Pancasila, Dasa Dharma, Kartika Eka Paksi, Parasamya Purnakarya Nugraha, dsb.
e. Sastra
Berkembangnya pengaruh India di Indonesia membawa kemajuan besar dalam bidang sastra. Bahasa Sanskerta sangat besar pengaruhnya terhadap perkembangan sastra Indonesia. Prasasti-prasasti awal menunjukkan pengaruh Hindu-Buddha di Indonesia, seperti yang ditemukan di Kalimantan Timur, Sriwijaya, Jawa Barat, Jawa Tengah. Prasasti itu ditulis dalam bahasa Sanskerta dan huruf Pallawa. Karya sastra terkenal yang mereka bawa adalah kitab Ramayan dan Mahabarata. Adanya kitab-kitab itu memacu para pujangga Indonesia untuk menghasilkan karya sendiri. Karya-karya sastra yang muncul di Indonesia:
a. Arjunawiwaha, karya Mpu Kanwa yang disusun pada masa pemerintahan Airlangga.
b. Sotasoma, karya Mpu Tantular
c. Bharatayudha, karya Mpu Sedah dan Mpu Panuluh disusun pada aman kerajaan Kediri.
d. Gatotkacasraya, karya Mpu Panuluh disusun pada aman kerajaan Kediri.
e. Arjuna Wijaya dan Sutasoma, karya Mpu Tantular yang disusun pada aman kerajaan Majapahit.
f. Negarakertagama, karya Mpu Prapanca disusun pada aman kerajaan Majapahit.
g. Wretta Sancaya dan Lubdhaka, karya Mpu Tanakung yang disusun pada aman kerajaan Majapahit.
Berkembangnya pengaruh India di Indonesia membawa kemajuan besar dalam bidang sastra. Bahasa Sanskerta sangat besar pengaruhnya terhadap perkembangan sastra Indonesia. Prasasti-prasasti awal menunjukkan pengaruh Hindu-Buddha di Indonesia, seperti yang ditemukan di Kalimantan Timur, Sriwijaya, Jawa Barat, Jawa Tengah. Prasasti itu ditulis dalam bahasa Sanskerta dan huruf Pallawa. Karya sastra terkenal yang mereka bawa adalah kitab Ramayan dan Mahabarata. Adanya kitab-kitab itu memacu para pujangga Indonesia untuk menghasilkan karya sendiri. Karya-karya sastra yang muncul di Indonesia:
a. Arjunawiwaha, karya Mpu Kanwa yang disusun pada masa pemerintahan Airlangga.
b. Sotasoma, karya Mpu Tantular
c. Bharatayudha, karya Mpu Sedah dan Mpu Panuluh disusun pada aman kerajaan Kediri.
d. Gatotkacasraya, karya Mpu Panuluh disusun pada aman kerajaan Kediri.
e. Arjuna Wijaya dan Sutasoma, karya Mpu Tantular yang disusun pada aman kerajaan Majapahit.
f. Negarakertagama, karya Mpu Prapanca disusun pada aman kerajaan Majapahit.
g. Wretta Sancaya dan Lubdhaka, karya Mpu Tanakung yang disusun pada aman kerajaan Majapahit.
f. Bidang Sosial
Sebelum masuk pengaruh Hindhu dan Buddha, stratifikasi sosial didasarkan pada profesi. Namun setelah masuk pengaruh Hindhu dan Buddha, sistem stratifikasi mengikuti pola dari india yaitu pembagian masyarakat berdasarkan sistem kasta.
Sebelum masuk pengaruh Hindhu dan Buddha, stratifikasi sosial didasarkan pada profesi. Namun setelah masuk pengaruh Hindhu dan Buddha, sistem stratifikasi mengikuti pola dari india yaitu pembagian masyarakat berdasarkan sistem kasta.
g. Kalender
Diadopsinya sistem kalender atau penanggalan India di Indonesia merupakan wujud dari akulturasi, yaitu dengan penggunaan tahun Saka. Di samping itu, juga ditemukan Candra Sangkala atau kronogram dalam usaha memperingati peristiwa dengan tahun atau kalender Saka. Candra Sangkala adalah angka huruf berupa susunan kalimat atau gambaran kata. Bila berupa gambar harus dapat diartikan ke dalam bentuk kalimat.
Diadopsinya sistem kalender atau penanggalan India di Indonesia merupakan wujud dari akulturasi, yaitu dengan penggunaan tahun Saka. Di samping itu, juga ditemukan Candra Sangkala atau kronogram dalam usaha memperingati peristiwa dengan tahun atau kalender Saka. Candra Sangkala adalah angka huruf berupa susunan kalimat atau gambaran kata. Bila berupa gambar harus dapat diartikan ke dalam bentuk kalimat.
h. Seni Rupa/Seni Lukis
Unsur seni rupa atau seni lukis India telah masuk ke Indonesia. Hal ini terbukti dengan telah ditemukannya area Buddha berlanggam Gandara di kota Bangun, Kutai. Juga patung Buddha berlanggam Amarawati ditemu-kan di Sikendeng (Sulawesi Selatan). Seni rupa India pada Candi Borobudur ada pada relief-relief ceritera Sang Buddha Gautama. Relief pada Candi Borobudur pada umumnya lebih menunjukkan suasana alam Indonesia, terlihat dengan adanya lukisan rumah panggung dan hiasan burung merpati. Di samping itu, juga terdapat hiasan perahu bercadik. Lukisan-lukisan tersebut merupakan lukisan asli Indonesia, karena lukisan seperti itu tidak pernah ditemukan pada candi-candi yang ada di India. Juga relief Candi Prambanan yang memuat ceritera Ramayana.
Unsur seni rupa atau seni lukis India telah masuk ke Indonesia. Hal ini terbukti dengan telah ditemukannya area Buddha berlanggam Gandara di kota Bangun, Kutai. Juga patung Buddha berlanggam Amarawati ditemu-kan di Sikendeng (Sulawesi Selatan). Seni rupa India pada Candi Borobudur ada pada relief-relief ceritera Sang Buddha Gautama. Relief pada Candi Borobudur pada umumnya lebih menunjukkan suasana alam Indonesia, terlihat dengan adanya lukisan rumah panggung dan hiasan burung merpati. Di samping itu, juga terdapat hiasan perahu bercadik. Lukisan-lukisan tersebut merupakan lukisan asli Indonesia, karena lukisan seperti itu tidak pernah ditemukan pada candi-candi yang ada di India. Juga relief Candi Prambanan yang memuat ceritera Ramayana.
2.
Peran
Penting Budaya Islam Bagi Indonesia.
Budaya
islam sangat berperan penting dalam pembentukan karakteristik negara Indonesia
yang mayoritas beragama islam. Peranan budaya islam terhadap Indonesia meliputi
bernbagai macam hal seperti segi keagamaan, budaya social masyarakat,
perekonomian, dan lain sebagainya. Peranan peranan tersebut sebagai berikut:
a. Keagamaan.
Dalam segi
keagamaan, dapat di katakan agama islam sangat berpengaruh di Indonesia. Hal
ini dapat di buktikan dengan banyaknya pemeluk agama islam di Indonesia. Dari
awal kemunculannya sekitar abad ke-7 Masehi, agama islam sangat muda di terima
di kalangan masyarakat Indnesia. Selain karena tidak mengenal system kasta,
bentuk penyebaran agama islam yang fleksibel menjadi sebab mudahnya penyebaran
agama tersebut.
Peran penting
bentuk budaya keagamaan islam bagi Indonesia yaitu sperti pembentukan akhlak
mulia, pengejaran budi pekerti luhur, pendidikan dalam bentuk pesantren,
kedekatan dengan tuhan, dan sebagainya yang berujung pada pembentukan moral
bangsa.
b. Pendidikan.
Dalam konteks
individu, pendidikan termasuk salah satu kebutuhan asasi manusia. Sebab, ia
menjadi jalan yang lazim untuk memperoleh pengetahuan atau ilmu. Sedangkan ilmu
akan menjadi unsur utama penopang kehidupannya. Oleh karena itu, Islam tidak
saja mewajibkan manusia untuk menuntut ilmu, bahkan memberi dorongan serta
arahan agar dengan ilmu itu manusia dapat menemukan kebenaran hakiki dan
mendayagunakan ilmunya di atas jalan kebenaran itu.
Sistem
pendidikan islam selain berperan dalam menjunjung tinggi ilmu pengetahuan dan
akhlak, sistem ini juga membantu dalam pembentukan moral bangsa yang kedepannya
dapat membantu dalam meningkatkan mutu dan kemajuan bangsa Indonesia.
c. Social
Masyarakat.
Kadalam kegiatan
social masyarakat Indonesia, dapat di katakana budaya islam adalah corak utama
dala kegiatan tersebut. Hal ini dapat di lihat dari budaya berpakaian
sehari-hari, tutur kata, bahkan hal kecil seperti budaya makan dan minum.
d. Pemerintahan
dan Politik.
Peranan agama
islam dalam bidang pemerintahan dan politik dapat di katakana cukup signifikan.
Peran penting agama islam dalam bidang pemerintah bisa kita lihat pada
rancangan piagam Jakarta sila pertama yang berbunyi, “Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan Syari’at islam bagi pemeluknya”.
Ini menjadi bukti besar bahwa islam sangat berperan dalam bidang
pemerintahan.
Dalam skala
politik, islam merambah dalam bentuk-bentuk partai yang berlandaskan asas
keagamaan dan syari’at islam. Partai-partai tersebut seperti PKS, PBB, MASYUMI,
dan masih banyak lagi.
e. Ekonomi.
Indonesia adalah
negara yang menganut sistem Demokrasi Ekonomi. Sistem Demokrasi Ekonomi adalah
sistem perekonomian yang berasaskan Pancasila. Meskipun sekarang sistem ekonomi
Indonesia mengalami pencampuran budaya dengan sistem ekonomi dari luar seperti
liberal, islam juga mempunyai peran dalam kegiatan ekonomi Indonesia.
Dapat kita
ketahui bahwa islam adalah bentuk agama dan kebudayaan yang fleksibel dan
bahakan merambat sampai ke sendi-sendi perekonomian masyarakat dan negara. Hal
ini dapat kita lihat pada peranan hari-hari besar islam dalam mempengaruhi arus
ekonomi pasar. Sebagai contohnya yaitu saat datangnya bulan puasa yang
mengakibatkan lonjakan harga di pasar. Adapun peran lain islam seperti
merambatnya sistem ekonomi syari’ah islam dalam bidang-bidang perbankan.
3.
Peran
Penting Budaya Modern bagi Indonesia.
Semakin
bertambahnya waktu, perkembangan budaya modern semakin menjamur di seluruh
dunia, tak terkecuali Indonesia. Berkembangnya budaya modern di Indonesia
membawa dampak besar dalam aspek-aspek kehidupan masyarakat. Dampak tersebut
dapat berupa dampak positif maupun negative. Maka dari itu di bawah ini saya
akan menjelaskan peran dan dampak budaya modern bagi Indonesia.
a. Peran Positif Budaya Modern bagi Indonesia.
Ada beberapa peran positif budaya modern bagi Indonesia,
peran-peran tersebut sebagai berikut.
Ø
Budaya
modern sangat berperan dalam kemajuan sistem pendidikan Indonesia. Denga
semakin berkembangnya teknologi seperti computer dan internet siswa dan guru
akan lebih fleksibel dalam melaksanakan proses belajar mengajar.
Ø
Dalam
segi social, budaya modern semakin mempermudah proses sosialisasi antar
masyarakat. Dengan berkembangnya media-media seperti telephom gengam (HP),
Internet, dan bahkan media social sangat membantu masyarakat dalam proses
interaksi social sehari-hari.
Ø
Dengan
semakin majunya teknologi yang merambah ke Indonesia, budaya modern pun semakin berkembang di indonesia
bahkan dalam segi pemerintah, contohnya dalam bentuk layanan masyarakat yang
sudah berbasis online.
Ø
Dalam
segi perekonomian Indonesia, budaya modern dalam bentuk kemajuan teknologi sangat
membantu pada proses perekonomian masyarakat sehari-hari yang di tandai dengan
maraknya pasar online.
Ø
Budaya
modern pun sangat berperan dalam kemajuan Indonesia dalam bidang pembangunan
dan arsiektur. Ini di tandai dengan modernisasi tempat-tempat pelayanan
masyarakat, tempat-tempat umum, perkantoran baik dalam segi konstruksi,
pengerjaan, maupun desain arsitektur.
b. Dampak Negatif dari Peran Budaya Modern bagi Indonesia.
Budaya modern tak hanya membawa dampak positif bagi
Indonesia, tetapi budaya tersebutpun membawa berbagai dampak negative bagi
kehidupan masyarakat Indonesia. Contohnya sebagai berikut;
Ø
Merambahnya
pasar online mengakibatkan terpuruknya pedagang kecil dan semakin rendahnya
kegiatan social di pasar.
Ø
Maraknya
game-game online mengakibatkan pengikisan budaya asli Indonesia yang berakibat
pada anak-anak yang sudah tidak lagi mengenal permainan tradisionalnya.
Ø
Terjadinya
pengikisan budaya dalam segi kesenian yang berakibat pada kurangnya minat
remaja terhadap cabang seni daerah seperti music tradisional dan tari
tradisional di karenakan remaja lebih memilih untuk mengikuti tren budaya
modern.
Ø
Penurunan
moral anak yang disebabkan mudahnya mengakses konten dewasa di media online.
Ø
Semakin
bnyaknya tontonan TV yang tidak mendidik.
Ø
Semakin
maraknya media social yang secara tidak langsung mengurangi interaksi sesame individu
di kalangan masyarakat.
B.
Penutup.
1.
Kesimpulan.
Berbagai
macam budaya yag masuk ke Indonesia membawa perananya masing-masing bagi
keberlangsungan kegiatan masyarakat Indonesia. Di samping hal itu, kita sebagai
masyarakat Indonesiaharus bisa mempertahankan budaya asli kita yang penuh dengan
keharmonisan. Kita harus bisa memilah mana saja yang dapat membawa keuntungan
dengan tidak mengesampingkan asas-asas budaya negara Indonesia dan masan saja
yang bisa merugikan kita sebagai individu atau dalam skala masyarakat maupun
bangsa dan negara.
2.
Sumber