Selasa, 27 Maret 2018

Penggunaan Excavator pada Suatu Proyek Konstruksi


LATAR BELAKANG


Proyek konstruksi merupakan suatu kegiatan yang berlangsung dalam waktu yang terbatas dengan sumber daya tertentu untk mendapatkan standar konstruksi dengan standar kualitas yang baik. Dalam usaha pencapaian hasil pekerjaan suatu konstruksi yang baik dibutuhkan berbagai macam elemen pendukung dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut.
Dalam perkembangannya pekerjaan konstruksi untuk saat ini menjadi sangat kompleks dan semakin canggih. Penggunaan alat berat, software desain maupun software penghitung beban pada suatu bangunan pun menjadi bagian utama dalam mendukung berjalannya pekerjaan konstruksi. Pekerjaan konstruksi pun semakin menuntut kemampuan dan skill SDM yang tinggi dalam mendukung dan mengimbangi kemajuan dalam segi teknologi tersebut. Oleh karna itu perlu adanya metode-metode dalam mengimbangi antara sumber daya manusia dan teknologi-teknologi tersebut untuk memaksimalkan keefeisiensi teknlogi yang didalamnya dapat berupa software maupun alat berat.
Dalam suatu proyek, penggunaan alat berat dalam proyek terhitung vital tergantung skala dari proyek tersebut. Semakin besar suatu skala proyek, maka alat yang di gunakan pun akan semakin kompleks dan banyak, maka untuk itu perlu skill yang memumpuni untuk mengoprasikan alat dan menghitung pengeluaran untuk alat tersebut. Apakah alat tersebut akan di dapatkan dengan disewa atau dibeli perlu diketahui melalui  proses perhitungan yang dilakukan agar tidak ada kerugian maupun meledaknya  dana. Begitupun dengan SDM yang menggunakan alat tersebut, diharuskan adanya seleksi yang ketat dalam memilah individu yang mampu dalam bidangnya agar tidak terjadi permasalahan dalam segi human error.
Dalam dunia konstruksi terdapat berbagai macam alat berat yang dapat dipakai dalam mendukung suatu proyek. Masing-masing alat mempunyai fungsinya masing-masing, maka untuk itu perlu adanya seleksi alat apa saja yang akan digunakan  dalam proyek tersebut agar pengguanaannya tepat sasaran dan maksimal. Dengan memaksimalkan alat berat yang ada, waktu yang diperlukan dalam mengerjakan proyek konstruksi itu pun akan semakin cepat.




TUJUAN
Tujuan dari pambahasan optimasi pengguanaan excavator pada suatu proyek konstruksi yaitu antara lain;
1.      Mengetahui jenis excavator yang ada dan fungsinya dalam suatu proyek.
2.      Menganalisis daya produksi Excavator.
3.      Membahas bagaimana mengoptimalkan daya produksi excavator pada suatu proyek. 


BATASAN MASALAH
 

Mengingat jenis excavator yang terlampau banyak, maka jenis yang akan di ambil adalah excavator-PC130-8 front shovel




LANDASAN TEORI
Alat berat adalah mesin berukuran besar yang didesain untuk melaksanakan fungsi konstruksi seperti pengerjaan tanah (earthworking) dan memindahkan bahan bangunan. Alat berat umumnya terdiri atas lima komponen, yaitu implemen, alat traksi, struktur, sumber tenaga dan transmisinya (power train), serta sistem kendali. Pemanfaatan alat berat telah dilakukan sejak aman Romawi. Vitruvius dalam bukunya De architectura tercatat menggunakan derek sederhana. Definisi alat berat tidak hanya pada pekerjaan konstruksi. Dalam pertanian, truk pengangkut, traktor dan sebagainya juga disebut sebagat alat berat.
Keberadaan alat berat dalam proyek-proyek dewasa ini baik proyek konstruksi maupun proyek manufaktur sangatlah penting guna menunjang proyek-proyek pemerintah ataupun swasta baik dalam pembangunan infastruktur maupun dalam eksplore hasil-hasil tambang, misalnya semen dan batubara. Keuntungan-keuntungan dengan menggunakan alat-alat berat antara lain waktu yang sangat cepat, tenaga yang besar dan nilai-nilai ekonomis. Kemajuan teknologi dan material industri saat ini juga mempengaruhi perkembangan kemajuan peralatan (Alat-alat berat) akan jenis atau model yang diperlukan mengikuti fungsinya di lapangan.
Penggunaan alat berat yang kurang tepat dengan kondisi dan situasi lapangan pekerjaan akan berpengaruh berupa kerugian antara lain rendahnya produksi, tidak tercapainya jadwal atau target yang telah ditentukan atau kerugian biaya perbaikan yang tidak semestinya. Oleh karena itu, sebelum menentukan tipe dan jumlah peralatan dan attachmentnya sebaiknya dipahami terlebih dahulu fungsi dan aplikasinya.
Alat-alat berat (yang sering dikenal di dalam ilmu Teknik Sipil) merupakan alat yang digunakan untuk membantu manusia dalam melakukan pekerjaan pembangunan suatu struktur bangunan. Alat berat merupakan faktor penting didalam proyek, terutama proyek-proyek konstruksi maupun pertambangan dan kegiatan lainnya dengan skala yang besar 
Tujuan dari penggunaan alat-alat berat tersebut adalah untuk memudahkan manusia dalam mengerjakan pekerjaannya, sehingga hasil yang diharapkan dapat tercapai dengan lebih mudah dengan waktu yang relatif lebih singkat. Alat berat yang umum dipakai dalam proyek kostruksi antara lain :
Dozer,
– Alat gali (excavator) seperti backhoe, front shovel, clamshell;
– Alat pengangkut seperti loader, truck dan conveyor belt;
– Alat pemadat tanah seperti roller dan compactor, dan lain lain.

Excavator termasuk dalam klasifikasi alat penggali yang berfungsi untuk menggali dan atau memindahkan material. Yang termasuk didalam kategori ini adalah front shovel, backhoe, dragline, dan clamshell. Dalam dunia alat berat, dikenal juga sebutan waktu siklus. Waktu siklus adalah waktu muat yang dibutuhkan alat untuk 1 kali produksi. Perhitungan waktu siklus diberlakukan hanya untuk alat-alat yang tidak setiap saat berproduksi secara terus menerus. Perhitungan waktu siklus berbeda untuk setiap jenis alat menurut fungsinya, yakni sebagai berikut. Utuk excavator waktu siklusnya terdiri dari 4 (empat) komponen waktu, yaitu :
1. waktu muat bucket (digging time), tm;
2. waktu putar bermuatan (swing loaded time), tpb;
3. waktu buang muatan (dumping time), tb;
4. waktu putar kosong/kembali (swing empty empty time), tpk.

Langkah pertama dalam membuat estimasi kapasitas alat adalah menghitung kapasitas operasi alat-alat berat. Hasil perhitungan tersebut kemudian dibandingkan dengan pengalaman yang nyata dari pekerjaan-pekerjaan yang pernah dilakuakan dari pekerjaan-pekerjaan sejenis.
Produksi perjam dari excavator dapat dihitung dengan rumus berikut :
 

Q = q x 60 x ECm (m3/jam)               ............(1)

Produksi persiklus (q) :

q = ql x K (9)              ....................(2)

Dimana :
Q              = produksi perjam (m3/jam)
q               = produksi per siklus (m3)
Cm           = waktu siklus (menit)
E               = Job faktor
ql              = kapasitas bucket
K              = faktor bucket






Untuk menghitung kebutuhan peralatan excavator dapat dirumuskan sebagai berikut:
( Rochmanhadi, 1985 ) :
n = V/ (We.S.Q)                      ................(3)
Dimana :
n               = jumlah unit peralatan perjenis (unit)
V              = volume perjenis pekerjaan (m3)
We            = waktu efektif hari kerja (hari)
S               = standar jam kerja perhari (jam/hari)
Q              = produksi peralatan (m3/jam)



METODE


Dalam menyelesaikan permasalahan ini, di lakukan terlebih dahulu pengumpulan data di lapangan. Setelah data terkumpulkan, data disubtitusikan dengan rumus yang ada dan dilakukan perhitungan. Setelah perhitungan di dapat, kita dapat mengambil kesimpulan dari hasil tersebut.


PEMBAHASAN
 

Diketahui excavator-PC130-8 mempunyai spesifikasi sebagai berikut:
a.       Berat total                  = 13000 kg
b.      Berat bucket               = 450 kg
c.       Ukuran boom             = 4,6 m (tipe standar)
d.      Ukuran Arm               = 2,5 m (tipe standar)
e.       Ukuran Bucket           = 0,53 m3
f.       Kedalaman menggali = 5520 mm (max)
g.      Jangkauan menggali   = 8290 mm (max)
h.      Jangkauan max           = 8170 mm (ground level)
i.        Radius ayunan           = 2190 mm
j.        Kapasitas tangki         = 247 liter
k.      Kecepatan jelajah       = 5,5 km/jam
l.        Kecepatan ayunan      = 11 rpm
m.    Faktor bucket;
Kondisi operasi
Kondisi lapangan
Faktor bucket
(Fb)
Mudah
Tanah biasa, lempung,
tanah lembut
1,1 — 1,2
Sedang
Tanah biasa berpasir,
kering
1,0 – 1,1
Agak sulit
Tanah biasa berbatu
1,0 – 0,9
sulit
Batu pecah hasil
0,9 – 0,8
(Tabel faktor bucket)    

n.      Faktor koversi galian;
Kondisi galian (kedalaman galian / kedalam galian maksimum
Kondisi membuang, menumpahkan (dumping)
Mudah
Normal
Agak sulit
Sulit
 < 40%
 0,7
 0,9
 1,1
 1,4
 (40 – 75) %
 0,8
 1
 1,3
 1,6
 >75 %
 0,9
 1,1
 1,5
 1,8
(Tabel faktor galian)
o.      Faktor efesiensi kerja;
Kondisi operasi
Koefisien kerja
Baik
0,83
Sedang
0,75
Agak Kurang
0,67
Kurang
0,58
(Tabel faktor efesiensi kerja)
Untuk mengetahui cara perhitungannya kita ambil contoh kasus pada suatu proyek X. Diketahui pada suatu proyek pembangunan X, ingin menentukan berapa banyak excavator yang ingin digunakan dalam proyek tersebut. Proyek X memiliki volume perjenis pekerjaan sebesar 4500 m3. Ditentukan juaga waktu efektif kerja sesuai UU no.13 tahun 2003 yaitu 7 jam kerja dalam 1 hari atau 40 jam kerja dalam 1 minggu untuk 6 hari kerja dalam 1  minggu dengan rencana pengerjaan selama 12 hari. Jenis tanah di lapangan merupakan tanah lempung dengan kedalaman galian maksimum sebesar 60%. Kondisi operasi juga tebilang baik.
Perhitungan;
Dari data yang di dapat, dapat diketahui;
V              = 4500 m3
We            = 12 hari
S               = 7 jam
E               = 0,83
ql              = 0,53 m3
K              = 1.2
Cm           = Gali 10 detik, swing 2 x 5 detik, dumping 5 detik = 15 + 2 x 5 + 5 = 0,5 menit
 q              = ql x K = 0,53 m3 x 1.2 = 0,636m3

setelah diketahui nilai q, maka dapat di cari nilai produksi perjam (Q) yaitu;
Q = q x 60 x Ecm = 0,636 x 60 x 0,83 x 0,5 = 15,8364 m3/jam

Setelah mendapatkan nilai produksi perjam, kita dapat melanjutkan untuk mencari jumlah excavator yag di butuhkan (n),
n = V/ (We.S.Q) = 4500 / (12 x 7 x 15,8364) = 3,4 unit ≈ 3-4 unit



KESIMPULAN


Dari hasil yang kita dapat, dapat kita ketahui bahwa Excavator termasuk dalam klasifikasi alat penggali yang berfungsi untuk menggali dan atau memindahkan material. Excafator terbagi dalam berbaai jenis, merek, maupun seri. Dari hasil perhitungan yang kita ambil dari sampel percobaan  excavator-PC130-8 didapatkan hasil produksi perjam pada proyek X yaitu 15,8364 m3/jam dan jumlah excavator yang di perlukan dalam mengoptimalkan pengerjaan pada proyek X adalah 3 sampai 4 unit.


Daftar Pustaka